Berkaca pada budaya, dengan Sci-fi bahwa AI itu terkesan luar biasa. Sehingga mampu secara mandiri untuk berpikir. Sejatinya, ciptaan tak lebih dari pencipta. Loh, kok ngelantur berfikir filsafat.. 😂
Fokus lagi..
Pada dasarnya, AI ini adalah mekanisme perintah dengan berbagai cabang tanggapan. Artinya mesin yang memiliki sistem biner karena bisa ya/tidak, 1/0, on/off dan operasi biner lainnya dapat secara tepat membantu sebagai alat. Jadi untuk sampai bisa seperti kecerdasan otak manusia rasanya mustahil. Sebagaimana kreasi adalah subset dari kreator. Lah masih ngelantur lagi tapi cukup berkonsep 😁
Secara mudah sebenarnya, AI digunakan pada teknologi sederhana dan tepat guna. Contoh, Aplikasi Camera depan bawaan Redmi 3S dengan kualitas 5MP diolah sedemikian sehingga bisa menyamai kualitas lebih dari dual, triple bahkan quad Camera. Ya tentu saja, dengan satu kamera harus mengambil gambar lebih dari satu, sehingga ketika diperoleh lalu diolah secara software yang kita sebut dengan AI tadi. Hasilnya, lumayan.. jadi bukan sesuatu yang aneh tetapi memang diprogram secara sistematis.
Silakan dicoba GCam (Google Camera) modif untuk Redmi 3s..
Post a Comment